Senin, 08 April 2013

icun abra: Ketika Kebencian Menghilangkan Akal Sehat (tabligh Vs Salafy Session 2)

icun abra: Ketika Kebencian Menghilangkan Akal Sehat (tabligh Vs Salafy Session 2)


Coba kita tandingkan antara Salafi dan Tabligh dengan beberapa Hadits dan ayat Al Quran :

1. Umatku akan terpecah menjadi 73 golongan, semuanya masuk neraka kecuali satu golongan. Para sahabat bertanya: Golongan apa itu wahai Rasulullah?, Beliau menjawab: Apa yang aku dan sahabatku berpijak di atasnya. (HR. At-Tirmidzi)

Orang yang masuk Surga itu ada dua cara. Cara pertama mampir dulu keneraka baru kesurga, Cara kedua, tanpa mampir keneraka, langsung ke surga.

Amal sholeh apa yang pahalanya langsung masuk surga, dimana “Aku dan sahabatku” berada diatasnya?
2. Hadits berikut : ” Telah menceritakan pada kami Uqbah bin Mukram dan Nashr bin Ali: Telah menceritakan pada kami Salam bin Qutaibah dari Tu’mah bin Amru dari Habib bin Abi Tsabit dari Anas bin Malik berkata: bersabda Rasulullah: “Siapa mengerjakan shalat (5 waktu) dengan ikhlas karena Allah selama 40 hari berjamaah dengan mendapatkan takbiratul ihram, dicatat untuknya dua kebebasan, yaitu bebas dari neraka dan bebas dari kemunafikan.” (H R.Tirmidzi)

Bebas dari neraka maksudnya langsung masuk surga
Maka golongan yang yang selamat tsb pasti, pasti, pasti dstnya pasti langsung masuk surga tanpa mampir keneraka. Mungkinkah “aku dan sahabatku” mampir keneraka ?

3. QS 103. Al ´Ashr
Yang tidak Merugi : Ber-Iman, Beramal Sholeh, Ber amar makruf nahi mungkar, Ber-akhlak. Inilah golongan yang selamat. Kumpulan dari seruluh dunia, baik sekarang ini mereka telah tiada atau anda yang masih hidup sekarang ini dan mereka mereka yang akan lahir nantinya. Yang ikut Allah dan Rasul-Nya. Bukan golongan kita sekarang. Ngapain kita bertengkar ? Apakah kita ini sudah termasuk kriteria hadits dan ayat diatas ?

Kalau Orang Tabligh lagi keluar 40 hari mereka umunya mengamalkan hadits dan ayat diatas. Nah siapa kira kira gol yang selamat. He..he..


AnonimRabu, 03 April, 2013
Salafi vs Jemaah Tabligh

Salafi
Beriman....berilmu, iman yang benar dan lurus.
Beramal shaleh...ikhlas dan berilmu
Berdakwah....kita tidak mendengar "jemaahnya" salafi yang berdakwah. Mereka sibuk menuntut Ilmu. Kajian Ilmu.
Berakhlak.....berilmu, sudah kurang menghujatnya.

Jemaah Tabligh
Beriman... berilmu, iman yang lurus dan benar
Beramal shaleh.... ikhlas, awal pertengahan dan akhir.
Berdakwah.... Ini kelebihan jemaah jt, malah keseantero dunia.
Berakhlah... semua kita perlu membenahi akhlak.

Akhlak Rasulullah sungguh luar biasa.
Saat Rasulullah memberi makan seorang perempuan yahudi yang buta, dengan cara menyuapkan roti yang sudah dilembutkan dengan air kemulut perempuan rsb. Padahal Rasulullah sendiri mendengar bagaimana perempuan ini mencaci maki dan menhujat orang yang bernama muhammad dihadapan Rasulullah. Tetapi Rasulullah tetap menyuapkan makanan untuknya sampai Rasulullah wafat. Yang kemudian diteruskan oleh Abu Bakar ra. Disanalah ketahuan bahwa yang menyuapkan sebelumnya adalah Rasulullah. Akhirnya perempuan tsb masuk Islam. Subhanallah.

Mungkin ....sebetulnya bukan mungkin, SEHARUS nya malah kita meniru Rasulullah bersikap terhadap orang yang menghujatnya. Walaupun yang menghujat adalah saudara kita, kita harus menghidmatnya, melayani keperluannya......

Aduh..., Memang sungguh berat melayani orang yang menghujat kita, seperti yang dicontohkan Rasulullah. Apalagi orangnya melek.

Semoga kita diberi kekuatan oleh Allah swt.untuk memperbaiki akhlak kita. Tambah pengorbanan, hadir bersama jemaah dimanapun didunia ini.

Insya Allah 4 bln, siap dikirim kemana saja dengan siapa saja untuk memperbaiki akhlak yang masih kasar ini, amin......!


icun abraRabu, 03 April, 2013
saya setuju... :)


AnonimKamis, 04 April, 2013
Mas Icun yang baik, setuju tsb termasuk saya memboyong situs salafi kesini ya. Karena disana nggak pernah diterbitkan kebenaran yang saya sampaikan. Yang penting topicnya nggak beda lho. Thanks

Syaikh Bin Baz As-Salafy Al-Muwahhid

http://salafywahabi.blogspot.com/2012/08/vonis-salafy-bahwa-jemaah-tabligh-sesat.html

“Dari sini teranglah bahwa tablighy di atas menyebutkan dalam selebarannya bahwa Jama’ah Tabligh menyeru untuk berpegang teguh dengan islam dan menerapkan ajaran-ajaran-Nya dengan membersihkan tauhid dari bid’ah dan khurofat. Oleh karena itulah, maka Syaikh Bin Baz memuji mereka.
Seandainya penulis selebaran tersebut mengungkapkan fakta sebenarnya dan menggambarkan hakikat keadaan mereka serta menjelaskan hakikat manhaj mereka yang rusak, niscaya Syaikh Bin Baz As-Salafy Al-Muwahhid pasti mencela mereka dan memperingatkan umat dari bahayanya”

Dikutip dari situs diatas,
Heran…sungguh heran.
Dengan sebuah selebaran saja seorang ulama mengeluarkan fatwa untuk jemaahnya.
Kemudian dengan selebaran lain bisa pula malah bertolak belakang dengan fatwa semula. Inilah contoh Ulama yang bisa diutak atik dengan sebuah selebaran. Sungguh sayang ulama seperti itu yang diikuti. Tidak memiliki Integritas !

Telah lama memperhatikan Ulama yang satu ini cara mengeluarkan Fatwa. Sebuah Fatwa sesat bisa keluar dari sebuah pertanyaan. Bukan berdasarkan penelitian, analisa kelapangan lalu dimusyawarahkan bersama sama baru keluar Fatwa. Yang bikin heran katanya berilmu, tetapi dalam mengambil keputusan, lihatlah, itu saya kutuip dari situs yang bersangkutan sendiri.

Kapanlah orang salafi ini siap menerima kebenaran….
Mungkin karena dia tidak dakwah, tak bisa menerima kebenaran dari org lain. Yang benar itu hanya dirinya sendiri.

Ilmu kejiwaan mengatakan…Orang yang tidak bisa menerima kebenaran umum, yang benar itu hanya dirinya sendiri. Itu adalah cirri cirri orang yang sakit jiwanya.
Makanya dengan orang yang sakit jiwa lebih baik ditinggalkan, silahkan dimakan kebenaran sendiri tersebut. Nggak punya Integritas….!!!!

Sama seperti kalau kita bertanya kepada anak kita, kalau temannya tak mau meminjamkan mainan maka dibilang jahat. “Kalau begini gimana nak”, kita bertanya kepadanya, anakpun menjawab “ nah itu baik, Bi“. Padahal belum ada pembuktian. Hanya baru bilang kalau begini….. kalau begini….. kalau begini….. Gimana….wow!

Apa bedanya…

Jadi, sekiranya ada Fatwa dari sdr kita Syaikh Bin Baz As-Salafy Al-Muwahhid yang menyudutkan golongan , firkah atau sebuah kelompok , nggak usah dipedulikan dan terlalu risau dengan fatwanya tsb. Sebenarnya kitalah yang merasa risau dengan cara pengeluaran fatwa tsb. Karena katanya dia berilmu. Tetapi...Hmm……Kasihan Salafi.

Terutama kepada JT tetaplah istiqamah dalam usaha dakwah ini. Mereka “jemaahnya salafi nggak pernah dakwah. Hanya disuguhi dakwah / ilmu melulu. Nggak mengamalkan QS 103.

(Maha Suci Engkau ya Allah dan segala puji untuk-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah selain Engkau, saya meminta ampunan dan bertaubat kepada-Mu).”

Balas

nanang lesmanaSenin, 08 April, 2013
Syaikh Bin Baz As-Salafy Al-Muwahhid
http://salafywahabi.blogspot.com/2012/08/vonis-salafy-bahwa-jemaah-tabligh-sesat.html

“Dari sini teranglah bahwa tablighy di atas menyebutkan dalam selebarannya bahwa Jama’ah Tabligh menyeru untuk berpegang teguh dengan islam dan menerapkan ajaran-ajaran-Nya dengan membersihkan tauhid dari bid’ah dan khurofat. Oleh karena itulah, maka Syaikh Bin Baz memuji mereka.
Seandainya penulis selebaran tersebut mengungkapkan fakta sebenarnya dan menggambarkan hakikat keadaan mereka serta menjelaskan hakikat manhaj mereka yang rusak, niscaya Syaikh Bin Baz As-Salafy Al-Muwahhid pasti mencela mereka dan memperingatkan umat dari bahayanya”

Dikutip dari situs diatas,
Heran…sungguh heran.
Dengan sebuah selebaran saja seorang ulama mengeluarkan fatwa untuk jemaahnya.Kemudian dengan selebaran lain bisa pula malah bertolak belakang dengan fatwa semula. Inilah contoh Ulama yang bisa diutak atik dengan sebuah selebaran.

Sungguh sayang fatwa ulama seperti itu yang diikuti. Tidak memiliki Integritas

Telah lama memperhatikan Ulama yang satu ini cara mengeluarkan Fatwa. Sebuah Fatwa sesat bisa keluar dari sebuah pertanyaan. Bukan berdasarkan penelitian, analisa kelapangan lalu dimusyawarahkan bersama sama baru keluar Fatwa. Yang bikin heran katanya berilmu, tetapi dalam mengambil keputusan, lihatlah sendiri..

Jadi, sekiranya ada Fatwa dari sdr Syaikh Bin Baz As-Salafy Al-Muwahhid yang menyudutkan golongan , firkah atau sebuah kelompok , nggak usah dipedulikan dan terlalu risau dengan fatwanya. Sebenarnya kitalah yang merasa risau dengan cara pengeluaran fatwa tsb..

Hmm……Kasihan jemaahnya…

Balas

AnonimSelasa, 30 April, 2013
Salafi keliru memahami Kuruj Fisabilillah. Katanya Bid’ah.
Iktikaf di Mesjid atau mushalla tidaklah bid'ah.
Iktikaf : ( search fadilahnya)
“Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, yang iktikaf, yang rukuk dan yang sujud”.(QS. Al Baqarah : 125)

Iktikaf boleh 1 hari, 3 hari, 10 hari dstnya 40 hari dan 4 bln. Tidak ada batasan selagi mampu menjaga tertib / adab adab iktikaf. Selama iktikaf melakukan kegiatan Dakwah Ilallah, Taklim wataklum, zikir ibadah dan khidmad.

Bertamu : ( search fadilahnya)
Adab bertamu selama 3 hari 3 malam. Maka Jemaah tabligh beriktikaf dimesjid sdrnya selama 3 hari saja, kemudian pindah kemesjid berikutnya dan, iktikaf lagi disini selama 3 hari. Demikian seterusnya sampai 40 hari sebanyak lebih kurang 13 Mesjid. Untuk 4 bulan sebanyak lebih kurang 40 Mesjid.

Mari kita lihat dalil bid’ah. Dua hadits ini sudah cukup “menghantam” jemaah salafi.
“Barangsiapa yang mengada-adakan perkara baru dalam agama kami ini apa yang tidak berasal darinya maka ia tertolak.” HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Aisyah radhiyallahu’anha

“Barangsiapa yang mengamalkan suatu amalan yang tidak kami perintahkan maka amalan tersebut tertolak.” HR. Muslim dari Aisyah radhiyallahu’anha.

Memahami Bid’ah bukan secara teks saja tetapi memahami isi dari teks tsb.
- mengada-adakan perkara baru ( Dikurangi atau ditambah )
- amalan yang tidak kami perintahkan (Cukup yang diperintahkan saja)
Jadi kita harus mengamalkan amalan yang ASLI, tidak ditambah dan tidak dikurangi.
Sekarang ini banyak yang tambahan dan banyak pula yang mengurangi.

Allah swt menyuruh hambanya untuk beribadah, tetapi Allah tidak perlu beribadah.
Allah swt menyuruh hambanya untuk menuntut ilmu, tetapi Allah tidak perlu menuntut ilmu
Allah swt menyuruh hambanya untuk berdakwah,karena Allah juga berdakwah. Salah satu Dakwah Allah adalah : Apakah kamu mengira dengan bersedekah akan menjadi miskin ? Dan banyak lagi.
Nabi juga berdakwah.dan para sahabatpun dakwah.
Umat akhir zamanpun harus berdakwah.

Bid’ah paling besar kata ulama adalah umat meninggalkan Dakwah.
Bid’ah berikutnya umat islam meninggalkan salat berjemaah.
Tadinya menghujat habis habisan Jemaah Tabligh sebagai pelaku bid,ah, akhlul bid’ah, dsbnya.
Ternyata hujatan tsb berada pada mereka sendiri.

Nah Jemaah mana yang mengamalkan dakwah diakhir zaman ini. Dakwah yang sesuai sunnah.
Anda mungkin tidak tahu atau pura pura, bagaimana dakwah sesuai sunnah tsb.
Jemaah Tablig berdakwah ke rumah rumah muslim menyampaikan pentingnya Iman dan Amal shaleh

Bersambung


Balas

AnonimSelasa, 30 April, 2013
Barusan ada panggilan untuk Dakwah 40 atau 4 bln. Nah kalau setiap hari 5 s/d 10 rumah yang bisa dikunjungi oleh setiap Jemaah. Maka Selama 40 hari ada sekitar 200-400 KK Muslim. Mereka menerima Dakwah persis seperti anda sikapnya, Apakah anda senang orang menerima dakwah seperti anda ? Tidak, tidak semua sepeti itu, ada 4 tipe manusia seperti 4 Abu (kaum Qurasy) saat menerima dakwah.

Dan Kalau setiap hari mampu mengamalkan salat berjemaah 5 waktu tanpa tertinggal takbirratul ula selama 40 hari berarti 1 tiket ke surga tanpa mampir keneraka telah dimiliki. 3 tiket untuk 4 bulan. Bilal sejak memeluk Islam dan pintar azan, ia azan sampai akhir hayat Nabi, berapa tahun lamanya, coba hitung. Berapa banyak tiket langsung ke surga yang dimilikinya. Mungkinkah Bilal yang Muazin dan Imam Masbuk salatnya….?? Yang benar saja men…! He..he. Jauh jauh sudah terdengar bunyi terompah bilal di surga, sementara orangnya masih di Bumi / Dunia. Kemudian Ia pindah ke negeri lain bukan sebagai muazin tetapi sebagai Gubernur Damsik.

Sekarang ini permintaan Markas untuk setiap Halaqah 3 tiket untuk masing masingnya dari satu jemaah 4 bulan dan 1 tiket untuk masing masingnya dari tiga jemaah 40 hari.
Siapa yang ingin mendaftar….Insya allah…. Insya allah…. Insya allah….. Subhanallah…

Sementara yang lain melihat saja. Malah berkata : “jual beli bid’ah” Katanya dengan sinis. Masya allah… Inilah Jual beli yang menguntungkan.

Firman Allah swt.
QS 9:111. “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.”

Subhanallah…inilah kesempatan kedua bagi mereka yang kuruj fisabilillah atau dakwah, Mereka masuk surga tanpa mampir keneraka bukan karena mengamalkan kata Nabi / Hadits tetapi mengamalkan kata Allah swt. / ALquran. Bukan dengan tiket, tetapi dengan nyawa. Qiilad qhulil jannah. Subhanallah… Baca Tafsir surat Yasin oleh Buya Hamka, dalam Tafsir Al Azhar. Mulai ayat 13 dstnya karena bahasanya lebih mudah dipahami oleh masyarakat luas dibandingkan dengan Tafsir yang lain.

Afala taqqilun….. Afala taqqilun….. Afala taqqilun…..

Yang benar Allah dan Rasul-Nya, yang salah pasti saya pribadi.
Maha Suci Engkau ya Allah dan segala puji untuk-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah selain Engkau, saya meminta ampunan dan bertaubat kepada-Mu.