Coba kita tandingkan antara Salafi dan
Tabligh dengan beberapa Hadits dan ayat Al Quran :
1. Umatku akan terpecah menjadi 73
golongan, semuanya masuk neraka kecuali satu golongan. Para sahabat bertanya:
Golongan apa itu wahai Rasulullah?, Beliau menjawab: Apa yang aku dan sahabatku
berpijak di atasnya. (HR. At-Tirmidzi)
Orang yang masuk Surga itu ada dua cara.
Cara pertama mampir dulu keneraka baru kesurga, Cara kedua, tanpa mampir
keneraka, langsung ke surga.
Amal sholeh apa yang pahalanya langsung
masuk surga, dimana “Aku dan sahabatku” berada diatasnya?
2. Hadits berikut : ” Telah menceritakan
pada kami Uqbah bin Mukram dan Nashr bin Ali: Telah menceritakan pada kami
Salam bin Qutaibah dari Tu’mah bin Amru dari Habib bin Abi Tsabit dari Anas bin
Malik berkata: bersabda Rasulullah: “Siapa mengerjakan shalat (5 waktu) dengan
ikhlas karena Allah selama 40 hari berjamaah dengan mendapatkan takbiratul
ihram, dicatat untuknya dua kebebasan, yaitu bebas dari neraka dan bebas dari kemunafikan.”
(H R.Tirmidzi)
Bebas dari neraka maksudnya langsung
masuk surga
Maka golongan yang yang selamat tsb
pasti, pasti, pasti dstnya pasti langsung masuk surga tanpa mampir keneraka.
Mungkinkah “aku dan sahabatku” mampir keneraka ?
3. QS 103. Al ´Ashr
Yang tidak Merugi : Ber-Iman, Beramal
Sholeh, Ber amar makruf nahi mungkar, Ber-akhlak. Inilah golongan yang selamat.
Kumpulan dari seruluh dunia, baik sekarang ini mereka telah tiada atau anda
yang masih hidup sekarang ini dan mereka mereka yang akan lahir nantinya. Yang
ikut Allah dan Rasul-Nya. Bukan golongan kita sekarang. Ngapain kita bertengkar
? Apakah kita ini sudah termasuk kriteria hadits dan ayat diatas ?
Kalau Orang Tabligh lagi keluar 40 hari
mereka umunya mengamalkan hadits dan ayat diatas. Nah siapa kira kira gol yang
selamat. He..he..
AnonimRabu, 03 April, 2013
Salafi vs Jemaah Tabligh
Salafi
Beriman....berilmu, iman yang benar dan
lurus.
Beramal shaleh...ikhlas dan berilmu
Berdakwah....kita tidak mendengar
"jemaahnya" salafi yang berdakwah. Mereka sibuk menuntut Ilmu. Kajian
Ilmu.
Berakhlak.....berilmu, sudah kurang
menghujatnya.
Jemaah Tabligh
Beriman... berilmu, iman yang lurus dan
benar
Beramal shaleh.... ikhlas, awal
pertengahan dan akhir.
Berdakwah.... Ini kelebihan jemaah jt,
malah keseantero dunia.
Berakhlah... semua kita perlu membenahi
akhlak.
Akhlak Rasulullah sungguh luar biasa.
Saat Rasulullah memberi makan seorang
perempuan yahudi yang buta, dengan cara menyuapkan roti yang sudah dilembutkan
dengan air kemulut perempuan rsb. Padahal Rasulullah sendiri mendengar
bagaimana perempuan ini mencaci maki dan menhujat orang yang bernama muhammad
dihadapan Rasulullah. Tetapi Rasulullah tetap menyuapkan makanan untuknya
sampai Rasulullah wafat. Yang kemudian diteruskan oleh Abu Bakar ra. Disanalah
ketahuan bahwa yang menyuapkan sebelumnya adalah Rasulullah. Akhirnya perempuan
tsb masuk Islam. Subhanallah.
Mungkin ....sebetulnya bukan mungkin,
SEHARUS nya malah kita meniru Rasulullah bersikap terhadap orang yang
menghujatnya. Walaupun yang menghujat adalah saudara kita, kita harus
menghidmatnya, melayani keperluannya......
Aduh..., Memang sungguh berat melayani
orang yang menghujat kita, seperti yang dicontohkan Rasulullah. Apalagi
orangnya melek.
Semoga kita diberi kekuatan oleh Allah
swt.untuk memperbaiki akhlak kita. Tambah pengorbanan, hadir bersama jemaah
dimanapun didunia ini.
Insya Allah 4 bln, siap dikirim kemana
saja dengan siapa saja untuk memperbaiki akhlak yang masih kasar ini,
amin......!
icun abraRabu, 03 April, 2013
saya setuju... :)
AnonimKamis, 04 April, 2013
Mas Icun yang baik, setuju tsb termasuk
saya memboyong situs salafi kesini ya. Karena disana nggak pernah diterbitkan
kebenaran yang saya sampaikan. Yang penting topicnya nggak beda lho. Thanks
Syaikh Bin Baz As-Salafy Al-Muwahhid
http://salafywahabi.blogspot.com/2012/08/vonis-salafy-bahwa-jemaah-tabligh-sesat.html
“Dari sini teranglah bahwa tablighy di
atas menyebutkan dalam selebarannya bahwa Jama’ah Tabligh menyeru untuk
berpegang teguh dengan islam dan menerapkan ajaran-ajaran-Nya dengan
membersihkan tauhid dari bid’ah dan khurofat. Oleh karena itulah, maka Syaikh
Bin Baz memuji mereka.
Seandainya penulis selebaran tersebut
mengungkapkan fakta sebenarnya dan menggambarkan hakikat keadaan mereka serta
menjelaskan hakikat manhaj mereka yang rusak, niscaya Syaikh Bin Baz As-Salafy
Al-Muwahhid pasti mencela mereka dan memperingatkan umat dari bahayanya”
Dikutip dari situs diatas,
Heran…sungguh heran.
Dengan sebuah selebaran saja seorang
ulama mengeluarkan fatwa untuk jemaahnya.
Kemudian dengan selebaran lain bisa pula
malah bertolak belakang dengan fatwa semula. Inilah contoh Ulama yang bisa
diutak atik dengan sebuah selebaran. Sungguh sayang ulama seperti itu yang
diikuti. Tidak memiliki Integritas !
Telah lama memperhatikan Ulama yang satu
ini cara mengeluarkan Fatwa. Sebuah Fatwa sesat bisa keluar dari sebuah
pertanyaan. Bukan berdasarkan penelitian, analisa kelapangan lalu
dimusyawarahkan bersama sama baru keluar Fatwa. Yang bikin heran katanya berilmu,
tetapi dalam mengambil keputusan, lihatlah, itu saya kutuip dari situs yang
bersangkutan sendiri.
Kapanlah orang salafi ini siap menerima
kebenaran….
Mungkin karena dia tidak dakwah, tak bisa
menerima kebenaran dari org lain. Yang benar itu hanya dirinya sendiri.
Ilmu kejiwaan mengatakan…Orang yang tidak
bisa menerima kebenaran umum, yang benar itu hanya dirinya sendiri. Itu adalah
cirri cirri orang yang sakit jiwanya.
Makanya dengan orang yang sakit jiwa
lebih baik ditinggalkan, silahkan dimakan kebenaran sendiri tersebut. Nggak
punya Integritas….!!!!
Sama seperti kalau kita bertanya kepada
anak kita, kalau temannya tak mau meminjamkan mainan maka dibilang jahat.
“Kalau begini gimana nak”, kita bertanya kepadanya, anakpun menjawab “ nah itu
baik, Bi“. Padahal belum ada pembuktian. Hanya baru bilang kalau begini…..
kalau begini….. kalau begini….. Gimana….wow!
Apa bedanya…
Jadi, sekiranya ada Fatwa dari sdr kita
Syaikh Bin Baz As-Salafy Al-Muwahhid yang menyudutkan golongan , firkah atau
sebuah kelompok , nggak usah dipedulikan dan terlalu risau dengan fatwanya tsb.
Sebenarnya kitalah yang merasa risau dengan cara pengeluaran fatwa tsb. Karena
katanya dia berilmu. Tetapi...Hmm……Kasihan Salafi.
Terutama kepada JT tetaplah istiqamah
dalam usaha dakwah ini. Mereka “jemaahnya salafi nggak pernah dakwah. Hanya
disuguhi dakwah / ilmu melulu. Nggak mengamalkan QS 103.
(Maha Suci Engkau ya Allah dan segala
puji untuk-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah selain
Engkau, saya meminta ampunan dan bertaubat kepada-Mu).”
Balas
nanang lesmanaSenin, 08 April, 2013
Syaikh Bin Baz As-Salafy Al-Muwahhid
http://salafywahabi.blogspot.com/2012/08/vonis-salafy-bahwa-jemaah-tabligh-sesat.html
“Dari sini teranglah bahwa tablighy di
atas menyebutkan dalam selebarannya bahwa Jama’ah Tabligh menyeru untuk
berpegang teguh dengan islam dan menerapkan ajaran-ajaran-Nya dengan
membersihkan tauhid dari bid’ah dan khurofat. Oleh karena itulah, maka Syaikh
Bin Baz memuji mereka.
Seandainya penulis selebaran tersebut
mengungkapkan fakta sebenarnya dan menggambarkan hakikat keadaan mereka serta
menjelaskan hakikat manhaj mereka yang rusak, niscaya Syaikh Bin Baz As-Salafy
Al-Muwahhid pasti mencela mereka dan memperingatkan umat dari bahayanya”
Dikutip dari situs diatas,
Heran…sungguh heran.
Dengan sebuah selebaran saja seorang
ulama mengeluarkan fatwa untuk jemaahnya.Kemudian dengan selebaran lain bisa
pula malah bertolak belakang dengan fatwa semula. Inilah contoh Ulama yang bisa
diutak atik dengan sebuah selebaran.
Sungguh sayang fatwa ulama seperti itu
yang diikuti. Tidak memiliki Integritas
Telah lama memperhatikan Ulama yang satu
ini cara mengeluarkan Fatwa. Sebuah Fatwa sesat bisa keluar dari sebuah
pertanyaan. Bukan berdasarkan penelitian, analisa kelapangan lalu
dimusyawarahkan bersama sama baru keluar Fatwa. Yang bikin heran katanya
berilmu, tetapi dalam mengambil keputusan, lihatlah sendiri..
Jadi, sekiranya ada Fatwa dari sdr Syaikh
Bin Baz As-Salafy Al-Muwahhid yang menyudutkan golongan , firkah atau sebuah
kelompok , nggak usah dipedulikan dan terlalu risau dengan fatwanya. Sebenarnya
kitalah yang merasa risau dengan cara pengeluaran fatwa tsb..
Hmm……Kasihan jemaahnya…
Balas
AnonimSelasa, 30 April, 2013
Salafi keliru memahami Kuruj Fisabilillah.
Katanya Bid’ah.
Iktikaf di Mesjid atau mushalla tidaklah
bid'ah.
Iktikaf : ( search fadilahnya)
“Dan telah Kami perintahkan kepada
Ibrahim dan Ismail: “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, yang
iktikaf, yang rukuk dan yang sujud”.(QS. Al Baqarah : 125)
Iktikaf boleh 1 hari, 3 hari, 10 hari
dstnya 40 hari dan 4 bln. Tidak ada batasan selagi mampu menjaga tertib / adab
adab iktikaf. Selama iktikaf melakukan kegiatan Dakwah Ilallah, Taklim
wataklum, zikir ibadah dan khidmad.
Bertamu : ( search fadilahnya)
Adab bertamu selama 3 hari 3 malam. Maka
Jemaah tabligh beriktikaf dimesjid sdrnya selama 3 hari saja, kemudian pindah
kemesjid berikutnya dan, iktikaf lagi disini selama 3 hari. Demikian seterusnya
sampai 40 hari sebanyak lebih kurang 13 Mesjid. Untuk 4 bulan sebanyak lebih
kurang 40 Mesjid.
Mari kita lihat dalil bid’ah. Dua hadits
ini sudah cukup “menghantam” jemaah salafi.
“Barangsiapa yang mengada-adakan perkara
baru dalam agama kami ini apa yang tidak berasal darinya maka ia tertolak.” HR.
Al-Bukhari dan Muslim dari Aisyah radhiyallahu’anha
“Barangsiapa yang mengamalkan suatu
amalan yang tidak kami perintahkan maka amalan tersebut tertolak.” HR. Muslim
dari Aisyah radhiyallahu’anha.
Memahami Bid’ah bukan secara teks saja
tetapi memahami isi dari teks tsb.
- mengada-adakan perkara baru ( Dikurangi
atau ditambah )
- amalan yang tidak kami perintahkan
(Cukup yang diperintahkan saja)
Jadi kita harus mengamalkan amalan yang
ASLI, tidak ditambah dan tidak dikurangi.
Sekarang ini banyak yang tambahan dan
banyak pula yang mengurangi.
Allah swt menyuruh hambanya untuk
beribadah, tetapi Allah tidak perlu beribadah.
Allah swt menyuruh hambanya untuk
menuntut ilmu, tetapi Allah tidak perlu menuntut ilmu
Allah swt menyuruh hambanya untuk berdakwah,karena
Allah juga berdakwah. Salah satu Dakwah Allah adalah : Apakah kamu mengira
dengan bersedekah akan menjadi miskin ? Dan banyak lagi.
Nabi juga berdakwah.dan para sahabatpun
dakwah.
Umat akhir zamanpun harus berdakwah.
Bid’ah paling besar kata ulama adalah
umat meninggalkan Dakwah.
Bid’ah berikutnya umat islam meninggalkan
salat berjemaah.
Tadinya menghujat habis habisan Jemaah
Tabligh sebagai pelaku bid,ah, akhlul bid’ah, dsbnya.
Ternyata hujatan tsb berada pada mereka
sendiri.
Nah Jemaah mana yang mengamalkan dakwah
diakhir zaman ini. Dakwah yang sesuai sunnah.
Anda mungkin tidak tahu atau pura pura,
bagaimana dakwah sesuai sunnah tsb.
Jemaah Tablig berdakwah ke rumah rumah
muslim menyampaikan pentingnya Iman dan Amal shaleh
Bersambung
Balas
AnonimSelasa, 30 April, 2013
Barusan ada panggilan untuk Dakwah 40
atau 4 bln. Nah kalau setiap hari 5 s/d 10 rumah yang bisa dikunjungi oleh
setiap Jemaah. Maka Selama 40 hari ada sekitar 200-400 KK Muslim. Mereka
menerima Dakwah persis seperti anda sikapnya, Apakah anda senang orang menerima
dakwah seperti anda ? Tidak, tidak semua sepeti itu, ada 4 tipe manusia seperti
4 Abu (kaum Qurasy) saat menerima dakwah.
Dan Kalau setiap hari mampu mengamalkan
salat berjemaah 5 waktu tanpa tertinggal takbirratul ula selama 40 hari berarti
1 tiket ke surga tanpa mampir keneraka telah dimiliki. 3 tiket untuk 4 bulan.
Bilal sejak memeluk Islam dan pintar azan, ia azan sampai akhir hayat Nabi,
berapa tahun lamanya, coba hitung. Berapa banyak tiket langsung ke surga yang
dimilikinya. Mungkinkah Bilal yang Muazin dan Imam Masbuk salatnya….?? Yang
benar saja men…! He..he. Jauh jauh sudah terdengar bunyi terompah bilal di
surga, sementara orangnya masih di Bumi / Dunia. Kemudian Ia pindah ke negeri
lain bukan sebagai muazin tetapi sebagai Gubernur Damsik.
Sekarang ini permintaan Markas untuk
setiap Halaqah 3 tiket untuk masing masingnya dari satu jemaah 4 bulan dan 1
tiket untuk masing masingnya dari tiga jemaah 40 hari.
Siapa yang ingin mendaftar….Insya allah….
Insya allah…. Insya allah….. Subhanallah…
Sementara yang lain melihat saja. Malah
berkata : “jual beli bid’ah” Katanya dengan sinis. Masya allah… Inilah Jual
beli yang menguntungkan.
Firman Allah swt.
QS 9:111. “Sesungguhnya Allah telah
membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga
untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau
terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat,
Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada
Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan
itulah kemenangan yang besar.”
Subhanallah…inilah kesempatan kedua bagi
mereka yang kuruj fisabilillah atau dakwah, Mereka masuk surga tanpa mampir
keneraka bukan karena mengamalkan kata Nabi / Hadits tetapi mengamalkan kata
Allah swt. / ALquran. Bukan dengan tiket, tetapi dengan nyawa. Qiilad qhulil
jannah. Subhanallah… Baca Tafsir surat Yasin oleh Buya Hamka, dalam Tafsir Al
Azhar. Mulai ayat 13 dstnya karena bahasanya lebih mudah dipahami oleh
masyarakat luas dibandingkan dengan Tafsir yang lain.
Afala taqqilun….. Afala taqqilun….. Afala
taqqilun…..
Yang benar Allah dan Rasul-Nya, yang
salah pasti saya pribadi.
Maha Suci Engkau ya Allah dan segala puji
untuk-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah selain Engkau,
saya meminta ampunan dan bertaubat kepada-Mu.