Kamis, 09 Mei 2013

Usaha Dakwah


Beberapa hari kebelakang penuh dengan kegiatan keagamaan. Ada beberapa hal yang menarik.
Setelah membaca buku umat Akhir Zaman yang disusun oleh Abu Ilyasa, semoga Allah swt. memuliakan beliau sesuai dengan tingkat pengorbanannya.Dan membaca Tafsir Surat Fathir 32 Juz 22 Kar Buya Hamka, semoga Allah swt melapangkan Kubur beliau dan memasukkan kedalam surga-Nya,Amin.

Inilah yang terpikir dikepala yang membuat mata tidak mau tidur dan jari jemari menekan tut keyboard.
Apa itu ? Yang terpikir sekilas, bahwa Salafi kurang memahami Alquran, sibuk dengan Hadits Daif, Hadits palsu, kajian kajian Ilmu dsbnya.

Ulama Salafi dibanding Ulama Tabligh kok lebih cerdas ulama Tabligh Ya..?
Astagfirullahal azim…. Astagfirullahal azim…. Astagfirullahal azim…. !
Saya yang lemah dan jahil ini kok sampai melihat sejauh itu ya…hanya karena membaca satu Ayat Alquran Surat Fathir 32. Apakah Ulama Salafi dan jemaahnya Salafi tidak memahaminya atau yang memahami tidak meluruskan yang salah ? Takut melawan Guru ngkali…! Biasa…., kode etikkah..?

Kepada Jemaah Tabligh kok lancar “bahasa“ nya. He..he..

Kamu itu saudara saya…, Salafi itu saudaranya Tabligh. Kita sama sama umat Nabi, pewaris kerja Kenabian. Saya orang jahil antum orang berilmu. Coba baca surat Fathir 32 tsb , bagaimana antum menafsirkannya.

QS 35:32 Kemudian Kitab itu (AlQur’an) Kami wariskan kepada orang-orang yang <b>Kami pilih</b> di antara hamba-hamba Kami, (Yaitu) di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri (dzalim) dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan[1260] dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar.

Umat ini diwariskan Al Quran untuk disebar luaskan / didakwahkan. Anehnya yang mewarisi kerja Dakwah itu semua umat diakhir zaman yang terpilih dan Alquran menggambarkan pembagiannya sbb : (3 Kelompok). <b>Orang Dzalim,</b> (mantan penjahat, preman, koruptor dsb) <b>Orang yang ragu ragu / pertengahan</b> (Terkadang melakukan kebaikan terkadang melakukan kejahatan) dan <b>Orang yang selalu bersegera dalam kebaikan</b> ( Orang orang sholeh, Ulama, berilmu  dsbnya).

Gambaran seperti itu terlihat dalam kehidupan sahabat dimana mayoritas sahabat adalah orang orang dzalim (bodoh, kasar) dimasa Jahiliyahnya, tetapi setelah mereka Dakwah Allah perbaiki akhlak mereka

Nah yang jadi pertaanyaan kenapa orang Salafi yang menyandarkan manhajnya kepada manhaj salaf (manhaj Rasulullah dan sahabat) tidak memahami pembagian penerima warisan ini ? Atau pekerja dakwah ini ? Ataukah Salafi tidak terpilih ?  Wah…..banyak pertanyaan nih. Bukankah dahulu para sahabat itu bercampur antara orang orang dzalim (kasar, bodoh) dan orang orang berilmu ? Plus orang pertengaahan ? Adakah orang orang yang berilmu Dallam kelompok sahabat Nabi menghujat orang orang yang dzalim? “ Kamu bodoh jangan ikut dakwah nanti sesat orang oleh mu”

Kenapa ada oyang mengaku manhaj salaf sekarang ini lalu menhujat saudaranya yang dzalim (bodoh) berdakwah ? Padahal ia Umat terpilih sebagai Penerima warisan Nabi ? Tak sukakah kita ? Tak sukanya karena kita tidak satu kelompok sebagai penerima pewariskah ? Atau sebagai sesama pendakwah ? Kalau kita sama sama pewaris tentu antum tak perlu menghujat ana yang jahil ini seperti surat Fathir 32?

Antun sibuk kajian ilmu….Bedah buku ini buku itu…, lalu bedah lagi . Sibuk dengan ilmu. Kapan diamalkan ilmunya. Semntara antum membenci ahlul bid’ah, membenci orang dzalim dan bodoh.
Antum memisahkan diri padahal orang dzalim, bodoh dan ahlul bid’ah mengharapkan uluran ilmu yang dimiliki. Disaat itulah (Dakwah) ilmu antum tersalurkan, teramalkan. Bukan sibuk memamerkan kepintaran ilmu Lalu bergema gema kata kata neraka….. Neraka….neraka…. karena echo disiaran radio.
Padahal Allah tak suka didikte oleh Hambanya, neraka milik Allah, amalan sesorang gampang bagi Allah melenyapkan, yang kita bilang ahlul bid’ah masuk neraka bagi Allah bisa saja di masukkan kedalam Surga. Apa antum protes ?

Semoga ini menjadi bahan pemikiran yang sangat jauh bagi kita semua….., mohon maaf.

Yang benar Allah dan Rasul-Nya, yang salah pasti saya pribadi.
Maha Suci Engkau ya Allah dan segala puji untuk-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah selain Engkau, saya meminta ampunan dan bertaubat kepada-Mu.

Ijtima' 15 kawasan.di Indonesia thn 2013



Tahun 2013
Jakarta 17-19 mei,
Jayapura 20-22,
Makasar 23-25,
Ternate 26,28,
Palu 29,31.
Lombok 01,03jun.
Pontianak 04,06jun.
Kalsel 07,09 juni.
Lampung 10,12
Medan 13,15.
Palembang 16,18.
Semarang 19,21 juni ,
 Jatim 22,24,
Jambi 25,27 juni,
Tanjung Pinang 28,30 juni. 

La ilaha illallah


Satu lagi situs salafi wahabi yang tidak mau menerima kebenaran :

4. Ada juga yang menafsirkan “Laa ilaaha illallah” dengan “Tiada Tuhan melainkan Tuhan”. Ini merupakan tafsiran Nurchalis Majid yang sesat yang menyesatkan. Nurchalis Majid ini satu sekte dengan Ulil Abshar, yaitu sekte JIL (Jaringan Iblis).

5. Ada juga yang menafsirkan “Laa ilaaha illallah” dengan mengatakan “Laa ilaaha illallah” adalah “mengeluarkan kebesaran makhluk kemudian memasukkan kebesaran Allah” sebagaimana yang kami dengar dari anggota jama’ah tabligh. Tidak didapatkan pada kitab aqidah penjelasan makna seperti ini. Dari manakah anggota jama’ah tabligh memperoleh tafsiran seperti ini?! Apakah berasal dari kebodohan mereka?!
-------------
Yang benar itu seperti ini kalimatnya.
-       Ada juga yang menafsirkan “Laa ilaaha illallah” dengan  “mengeluarkan kebesaran makhluk kemudian memasukkan kebesaran Allah” dan arti “Laa ilaaha illallah” adalah “ Tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah”.

Anda membalikkan fakta kebenaran.dengan mengatakan berbeda antara tafsir  menjadi arti
Ternyata anda yang salah memahami..
-------------
“ Siapa saja ingkar kepada thaghut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 256).

Kemudian sekaligus tulisan ini sebagai jawaban atau tanggapan terhadap situs situs salafi yang berani menghujat atau memfitnah tetapi tidak berani menerima tanggapan dari pembaca yang meluruskan fitnahnya. Mereka menerima tanggapan pembaca yang sesuai keinginan mereka saja, yang tidak sesuai dengan maksud dan tujuan mereka langsung dihapus atau tidak diterima. Beda dengan situs sekarang ini, tulisan siapapun diterima walaupun bersembunyi dibalik nama anonim.. Oleh karena itu, ini sebagai himbauan apabila ada situs situs menjelekkan sebuah kelompok atau golongan atau firkah dan mereka tidak menerima komentar, atau menerima komentar hanya yang disukainya saja maka anda perlu waspada dan belum perlu mempercayai keterangan yang ada dalam situs tersebut. Ingat akan adanya kelompok yang ingin memecah belah umat islam, atau ingin mengkafirkan aqidah anda.

Belajarlah dewasa, Khusus untuk daerah minang yang saaat sekarang ini sedang diobok obok wahabi yang berniat memecah belah umat islam dengan mengatakan dirinya dibalik kalimat Manhaj Salaf. lalu menghubungkan dengan manhaj salaf yang sebenarnya.”Siapa yang keluar dari manhaj salaf (manhaj Rasulullah dan sahabatnya), maka ia berada dalam kesesatan.” Siapa yang ingin keluar dari manhaj salaf. Tetapi ,manhaj salaf tidaklah bersikap seperti mereka. Rasulullah tidak membenci Pamannya walaupun pamannya kafir ( Tidak mengatakan sesat, sesat berarti kafir, kafir tempatnya neraka…! masyaallah)

Saya mendengar bayan subuh saat Jur Pelajar dan Mahasiswa. Beliau membacakan sebuah Hadits Muslim. Keterangannya sbb: Ada orang yang merasa ibadahnya / agamanya telah sempurna lalu menghujat sdrnya dengan kata kata masuk neraka. Bid’ah masuk neraka. Kafir masuk Neraka..! Maka Allah menjawab dalam ayat Qudsi, bahwa bagi Allah mudah saja untuk menghapuskan semua amal kebajikan seorang Muslim. Kemudian Allah mampu memasukkan orang yang dianggap masuk Neraka kedalam Surga atau sebaliknya. Kita seakan akan tidak paham dengan Hak prerogative Allah. Kita seakan mendikte keputusan Allah. Dan kita sebagai hamba-Nya tidak pula boleh bersembunyi dibalik kata kata ini.  Seperti mejawab saat seseorang yang mengajak kita untuk beramar makruf nahi munkar “ Masalah Surga atau Neraka itu urusan Allah, mau beribadah atau tidak itu bukan urusanmu” Astagfirullahal azim.

“Jan mangecek juo anglai….Kok indak dek hasil kadaiko, indak batuka peci hitam jo kupiah putiahko do” Sambil membantingkan kupiah putiahnyo ka ateh meja. Astagfirullahal azim.

Kebesaran makhluk (Kedai) telah bersarang didalam hatinya. Berapa banyak sekarang ini kebesaran kebesaran makluk yang masuk kedalam hati manusia. Kebesana Kedai, Toko, PNS, Sawit, Abu Semen, Cevron, Karyawan, rumah petak dsbnya dsbnya. Yang akan menyeret kedalam kemusyrikan. Bagaimana mengeluarkan kebesaran makhluk tersebut dan memasukkan hanya kebesaran Allah kedalam qalbu ini. Yang memberi rezki adalah Allah , Alhamdulillah dengan hasil kedai ini saya diberi kesempatan oleh Allah swt untuk menunaikan ibadah haji. Kita menafikan Kebesaran Makluk dan menisbatkan hanya kepada Allah swt saja. Tanpa kedai atau selain kedaipun Allah mampu memberangkatkan Haji sesorang. Inilah Iman yang lurus dan benar.

Coba saya ingin bertanya kepada anda bagaimana cara mengeluarkan kebesaran mahkluk yang sudah bersarang didalam hati hati mereka, kalau tidak dikeluarkan dari sekarang dan memasukkan kebesaran Allah kedalam hatinya, apabila ia akan meninggal akan terbawa bawa.

Disaat seseorang baru akan hilang dari biusnya “ Yuang….. ma…amak ang…yuang..” Itu kalimat yang yang keluar dan diulang ulang beberapa kali. Ternyata Kebesaran makhluk yang bernama Istripun bisa masuk kedalam Hati manusia. Kebesaran makluk yang bernama Salafi bisa juga nggak masuk kedalam hati ? “ Mantab yo….. pangajiannya… orang orang kayo se nan datang…urang urang baoto se..”, 

Hati hatilah wahai saudaraku….

Wahai orang orang sumbar dari tempat anda dahulunya banyak orang orang pintar dan bijaksana bermunculan, seleksilah kebenarannya dengan menanyakan kepada para ulama dan jangan menelan mentah mentah. Sumbar sedang diobok obok oleh wahabi. Baik dengan tulisan ataupun siaran radio.

Sepikan diri / hati sesaat dari ustadz ustadz yang berkarakter negative.
Waspada dan selektif adalah sikap yang mulia. 

Senin, 08 April 2013

icun abra: Ketika Kebencian Menghilangkan Akal Sehat (tabligh Vs Salafy Session 2)

icun abra: Ketika Kebencian Menghilangkan Akal Sehat (tabligh Vs Salafy Session 2)


Coba kita tandingkan antara Salafi dan Tabligh dengan beberapa Hadits dan ayat Al Quran :

1. Umatku akan terpecah menjadi 73 golongan, semuanya masuk neraka kecuali satu golongan. Para sahabat bertanya: Golongan apa itu wahai Rasulullah?, Beliau menjawab: Apa yang aku dan sahabatku berpijak di atasnya. (HR. At-Tirmidzi)

Orang yang masuk Surga itu ada dua cara. Cara pertama mampir dulu keneraka baru kesurga, Cara kedua, tanpa mampir keneraka, langsung ke surga.

Amal sholeh apa yang pahalanya langsung masuk surga, dimana “Aku dan sahabatku” berada diatasnya?
2. Hadits berikut : ” Telah menceritakan pada kami Uqbah bin Mukram dan Nashr bin Ali: Telah menceritakan pada kami Salam bin Qutaibah dari Tu’mah bin Amru dari Habib bin Abi Tsabit dari Anas bin Malik berkata: bersabda Rasulullah: “Siapa mengerjakan shalat (5 waktu) dengan ikhlas karena Allah selama 40 hari berjamaah dengan mendapatkan takbiratul ihram, dicatat untuknya dua kebebasan, yaitu bebas dari neraka dan bebas dari kemunafikan.” (H R.Tirmidzi)

Bebas dari neraka maksudnya langsung masuk surga
Maka golongan yang yang selamat tsb pasti, pasti, pasti dstnya pasti langsung masuk surga tanpa mampir keneraka. Mungkinkah “aku dan sahabatku” mampir keneraka ?

3. QS 103. Al ´Ashr
Yang tidak Merugi : Ber-Iman, Beramal Sholeh, Ber amar makruf nahi mungkar, Ber-akhlak. Inilah golongan yang selamat. Kumpulan dari seruluh dunia, baik sekarang ini mereka telah tiada atau anda yang masih hidup sekarang ini dan mereka mereka yang akan lahir nantinya. Yang ikut Allah dan Rasul-Nya. Bukan golongan kita sekarang. Ngapain kita bertengkar ? Apakah kita ini sudah termasuk kriteria hadits dan ayat diatas ?

Kalau Orang Tabligh lagi keluar 40 hari mereka umunya mengamalkan hadits dan ayat diatas. Nah siapa kira kira gol yang selamat. He..he..


AnonimRabu, 03 April, 2013
Salafi vs Jemaah Tabligh

Salafi
Beriman....berilmu, iman yang benar dan lurus.
Beramal shaleh...ikhlas dan berilmu
Berdakwah....kita tidak mendengar "jemaahnya" salafi yang berdakwah. Mereka sibuk menuntut Ilmu. Kajian Ilmu.
Berakhlak.....berilmu, sudah kurang menghujatnya.

Jemaah Tabligh
Beriman... berilmu, iman yang lurus dan benar
Beramal shaleh.... ikhlas, awal pertengahan dan akhir.
Berdakwah.... Ini kelebihan jemaah jt, malah keseantero dunia.
Berakhlah... semua kita perlu membenahi akhlak.

Akhlak Rasulullah sungguh luar biasa.
Saat Rasulullah memberi makan seorang perempuan yahudi yang buta, dengan cara menyuapkan roti yang sudah dilembutkan dengan air kemulut perempuan rsb. Padahal Rasulullah sendiri mendengar bagaimana perempuan ini mencaci maki dan menhujat orang yang bernama muhammad dihadapan Rasulullah. Tetapi Rasulullah tetap menyuapkan makanan untuknya sampai Rasulullah wafat. Yang kemudian diteruskan oleh Abu Bakar ra. Disanalah ketahuan bahwa yang menyuapkan sebelumnya adalah Rasulullah. Akhirnya perempuan tsb masuk Islam. Subhanallah.

Mungkin ....sebetulnya bukan mungkin, SEHARUS nya malah kita meniru Rasulullah bersikap terhadap orang yang menghujatnya. Walaupun yang menghujat adalah saudara kita, kita harus menghidmatnya, melayani keperluannya......

Aduh..., Memang sungguh berat melayani orang yang menghujat kita, seperti yang dicontohkan Rasulullah. Apalagi orangnya melek.

Semoga kita diberi kekuatan oleh Allah swt.untuk memperbaiki akhlak kita. Tambah pengorbanan, hadir bersama jemaah dimanapun didunia ini.

Insya Allah 4 bln, siap dikirim kemana saja dengan siapa saja untuk memperbaiki akhlak yang masih kasar ini, amin......!


icun abraRabu, 03 April, 2013
saya setuju... :)


AnonimKamis, 04 April, 2013
Mas Icun yang baik, setuju tsb termasuk saya memboyong situs salafi kesini ya. Karena disana nggak pernah diterbitkan kebenaran yang saya sampaikan. Yang penting topicnya nggak beda lho. Thanks

Syaikh Bin Baz As-Salafy Al-Muwahhid

http://salafywahabi.blogspot.com/2012/08/vonis-salafy-bahwa-jemaah-tabligh-sesat.html

“Dari sini teranglah bahwa tablighy di atas menyebutkan dalam selebarannya bahwa Jama’ah Tabligh menyeru untuk berpegang teguh dengan islam dan menerapkan ajaran-ajaran-Nya dengan membersihkan tauhid dari bid’ah dan khurofat. Oleh karena itulah, maka Syaikh Bin Baz memuji mereka.
Seandainya penulis selebaran tersebut mengungkapkan fakta sebenarnya dan menggambarkan hakikat keadaan mereka serta menjelaskan hakikat manhaj mereka yang rusak, niscaya Syaikh Bin Baz As-Salafy Al-Muwahhid pasti mencela mereka dan memperingatkan umat dari bahayanya”

Dikutip dari situs diatas,
Heran…sungguh heran.
Dengan sebuah selebaran saja seorang ulama mengeluarkan fatwa untuk jemaahnya.
Kemudian dengan selebaran lain bisa pula malah bertolak belakang dengan fatwa semula. Inilah contoh Ulama yang bisa diutak atik dengan sebuah selebaran. Sungguh sayang ulama seperti itu yang diikuti. Tidak memiliki Integritas !

Telah lama memperhatikan Ulama yang satu ini cara mengeluarkan Fatwa. Sebuah Fatwa sesat bisa keluar dari sebuah pertanyaan. Bukan berdasarkan penelitian, analisa kelapangan lalu dimusyawarahkan bersama sama baru keluar Fatwa. Yang bikin heran katanya berilmu, tetapi dalam mengambil keputusan, lihatlah, itu saya kutuip dari situs yang bersangkutan sendiri.

Kapanlah orang salafi ini siap menerima kebenaran….
Mungkin karena dia tidak dakwah, tak bisa menerima kebenaran dari org lain. Yang benar itu hanya dirinya sendiri.

Ilmu kejiwaan mengatakan…Orang yang tidak bisa menerima kebenaran umum, yang benar itu hanya dirinya sendiri. Itu adalah cirri cirri orang yang sakit jiwanya.
Makanya dengan orang yang sakit jiwa lebih baik ditinggalkan, silahkan dimakan kebenaran sendiri tersebut. Nggak punya Integritas….!!!!

Sama seperti kalau kita bertanya kepada anak kita, kalau temannya tak mau meminjamkan mainan maka dibilang jahat. “Kalau begini gimana nak”, kita bertanya kepadanya, anakpun menjawab “ nah itu baik, Bi“. Padahal belum ada pembuktian. Hanya baru bilang kalau begini….. kalau begini….. kalau begini….. Gimana….wow!

Apa bedanya…

Jadi, sekiranya ada Fatwa dari sdr kita Syaikh Bin Baz As-Salafy Al-Muwahhid yang menyudutkan golongan , firkah atau sebuah kelompok , nggak usah dipedulikan dan terlalu risau dengan fatwanya tsb. Sebenarnya kitalah yang merasa risau dengan cara pengeluaran fatwa tsb. Karena katanya dia berilmu. Tetapi...Hmm……Kasihan Salafi.

Terutama kepada JT tetaplah istiqamah dalam usaha dakwah ini. Mereka “jemaahnya salafi nggak pernah dakwah. Hanya disuguhi dakwah / ilmu melulu. Nggak mengamalkan QS 103.

(Maha Suci Engkau ya Allah dan segala puji untuk-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah selain Engkau, saya meminta ampunan dan bertaubat kepada-Mu).”

Balas

nanang lesmanaSenin, 08 April, 2013
Syaikh Bin Baz As-Salafy Al-Muwahhid
http://salafywahabi.blogspot.com/2012/08/vonis-salafy-bahwa-jemaah-tabligh-sesat.html

“Dari sini teranglah bahwa tablighy di atas menyebutkan dalam selebarannya bahwa Jama’ah Tabligh menyeru untuk berpegang teguh dengan islam dan menerapkan ajaran-ajaran-Nya dengan membersihkan tauhid dari bid’ah dan khurofat. Oleh karena itulah, maka Syaikh Bin Baz memuji mereka.
Seandainya penulis selebaran tersebut mengungkapkan fakta sebenarnya dan menggambarkan hakikat keadaan mereka serta menjelaskan hakikat manhaj mereka yang rusak, niscaya Syaikh Bin Baz As-Salafy Al-Muwahhid pasti mencela mereka dan memperingatkan umat dari bahayanya”

Dikutip dari situs diatas,
Heran…sungguh heran.
Dengan sebuah selebaran saja seorang ulama mengeluarkan fatwa untuk jemaahnya.Kemudian dengan selebaran lain bisa pula malah bertolak belakang dengan fatwa semula. Inilah contoh Ulama yang bisa diutak atik dengan sebuah selebaran.

Sungguh sayang fatwa ulama seperti itu yang diikuti. Tidak memiliki Integritas

Telah lama memperhatikan Ulama yang satu ini cara mengeluarkan Fatwa. Sebuah Fatwa sesat bisa keluar dari sebuah pertanyaan. Bukan berdasarkan penelitian, analisa kelapangan lalu dimusyawarahkan bersama sama baru keluar Fatwa. Yang bikin heran katanya berilmu, tetapi dalam mengambil keputusan, lihatlah sendiri..

Jadi, sekiranya ada Fatwa dari sdr Syaikh Bin Baz As-Salafy Al-Muwahhid yang menyudutkan golongan , firkah atau sebuah kelompok , nggak usah dipedulikan dan terlalu risau dengan fatwanya. Sebenarnya kitalah yang merasa risau dengan cara pengeluaran fatwa tsb..

Hmm……Kasihan jemaahnya…

Balas

AnonimSelasa, 30 April, 2013
Salafi keliru memahami Kuruj Fisabilillah. Katanya Bid’ah.
Iktikaf di Mesjid atau mushalla tidaklah bid'ah.
Iktikaf : ( search fadilahnya)
“Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, yang iktikaf, yang rukuk dan yang sujud”.(QS. Al Baqarah : 125)

Iktikaf boleh 1 hari, 3 hari, 10 hari dstnya 40 hari dan 4 bln. Tidak ada batasan selagi mampu menjaga tertib / adab adab iktikaf. Selama iktikaf melakukan kegiatan Dakwah Ilallah, Taklim wataklum, zikir ibadah dan khidmad.

Bertamu : ( search fadilahnya)
Adab bertamu selama 3 hari 3 malam. Maka Jemaah tabligh beriktikaf dimesjid sdrnya selama 3 hari saja, kemudian pindah kemesjid berikutnya dan, iktikaf lagi disini selama 3 hari. Demikian seterusnya sampai 40 hari sebanyak lebih kurang 13 Mesjid. Untuk 4 bulan sebanyak lebih kurang 40 Mesjid.

Mari kita lihat dalil bid’ah. Dua hadits ini sudah cukup “menghantam” jemaah salafi.
“Barangsiapa yang mengada-adakan perkara baru dalam agama kami ini apa yang tidak berasal darinya maka ia tertolak.” HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Aisyah radhiyallahu’anha

“Barangsiapa yang mengamalkan suatu amalan yang tidak kami perintahkan maka amalan tersebut tertolak.” HR. Muslim dari Aisyah radhiyallahu’anha.

Memahami Bid’ah bukan secara teks saja tetapi memahami isi dari teks tsb.
- mengada-adakan perkara baru ( Dikurangi atau ditambah )
- amalan yang tidak kami perintahkan (Cukup yang diperintahkan saja)
Jadi kita harus mengamalkan amalan yang ASLI, tidak ditambah dan tidak dikurangi.
Sekarang ini banyak yang tambahan dan banyak pula yang mengurangi.

Allah swt menyuruh hambanya untuk beribadah, tetapi Allah tidak perlu beribadah.
Allah swt menyuruh hambanya untuk menuntut ilmu, tetapi Allah tidak perlu menuntut ilmu
Allah swt menyuruh hambanya untuk berdakwah,karena Allah juga berdakwah. Salah satu Dakwah Allah adalah : Apakah kamu mengira dengan bersedekah akan menjadi miskin ? Dan banyak lagi.
Nabi juga berdakwah.dan para sahabatpun dakwah.
Umat akhir zamanpun harus berdakwah.

Bid’ah paling besar kata ulama adalah umat meninggalkan Dakwah.
Bid’ah berikutnya umat islam meninggalkan salat berjemaah.
Tadinya menghujat habis habisan Jemaah Tabligh sebagai pelaku bid,ah, akhlul bid’ah, dsbnya.
Ternyata hujatan tsb berada pada mereka sendiri.

Nah Jemaah mana yang mengamalkan dakwah diakhir zaman ini. Dakwah yang sesuai sunnah.
Anda mungkin tidak tahu atau pura pura, bagaimana dakwah sesuai sunnah tsb.
Jemaah Tablig berdakwah ke rumah rumah muslim menyampaikan pentingnya Iman dan Amal shaleh

Bersambung


Balas

AnonimSelasa, 30 April, 2013
Barusan ada panggilan untuk Dakwah 40 atau 4 bln. Nah kalau setiap hari 5 s/d 10 rumah yang bisa dikunjungi oleh setiap Jemaah. Maka Selama 40 hari ada sekitar 200-400 KK Muslim. Mereka menerima Dakwah persis seperti anda sikapnya, Apakah anda senang orang menerima dakwah seperti anda ? Tidak, tidak semua sepeti itu, ada 4 tipe manusia seperti 4 Abu (kaum Qurasy) saat menerima dakwah.

Dan Kalau setiap hari mampu mengamalkan salat berjemaah 5 waktu tanpa tertinggal takbirratul ula selama 40 hari berarti 1 tiket ke surga tanpa mampir keneraka telah dimiliki. 3 tiket untuk 4 bulan. Bilal sejak memeluk Islam dan pintar azan, ia azan sampai akhir hayat Nabi, berapa tahun lamanya, coba hitung. Berapa banyak tiket langsung ke surga yang dimilikinya. Mungkinkah Bilal yang Muazin dan Imam Masbuk salatnya….?? Yang benar saja men…! He..he. Jauh jauh sudah terdengar bunyi terompah bilal di surga, sementara orangnya masih di Bumi / Dunia. Kemudian Ia pindah ke negeri lain bukan sebagai muazin tetapi sebagai Gubernur Damsik.

Sekarang ini permintaan Markas untuk setiap Halaqah 3 tiket untuk masing masingnya dari satu jemaah 4 bulan dan 1 tiket untuk masing masingnya dari tiga jemaah 40 hari.
Siapa yang ingin mendaftar….Insya allah…. Insya allah…. Insya allah….. Subhanallah…

Sementara yang lain melihat saja. Malah berkata : “jual beli bid’ah” Katanya dengan sinis. Masya allah… Inilah Jual beli yang menguntungkan.

Firman Allah swt.
QS 9:111. “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.”

Subhanallah…inilah kesempatan kedua bagi mereka yang kuruj fisabilillah atau dakwah, Mereka masuk surga tanpa mampir keneraka bukan karena mengamalkan kata Nabi / Hadits tetapi mengamalkan kata Allah swt. / ALquran. Bukan dengan tiket, tetapi dengan nyawa. Qiilad qhulil jannah. Subhanallah… Baca Tafsir surat Yasin oleh Buya Hamka, dalam Tafsir Al Azhar. Mulai ayat 13 dstnya karena bahasanya lebih mudah dipahami oleh masyarakat luas dibandingkan dengan Tafsir yang lain.

Afala taqqilun….. Afala taqqilun….. Afala taqqilun…..

Yang benar Allah dan Rasul-Nya, yang salah pasti saya pribadi.
Maha Suci Engkau ya Allah dan segala puji untuk-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah selain Engkau, saya meminta ampunan dan bertaubat kepada-Mu.